Apakah ini itu - Menurut Aristoteles, tujuan hidup manusia adalah kebahagiaan (eudaimonia). Orang yang sudah bahagia tidak memerlukan apa-apa lagi pada satu sisi, dan pada sisi lain tidak masuk akal jika ia masih ingin mencari sesuatu yang lain
. Hidup manusia akan semakin bermutu manakala semakin dapat mencapai apa yang menjadi tujuan hidupnya. Dengan mencapai tujuan hidup, manusia akan mencapai dirinya secara penuh, sehingga mencapai mutu yang terbuka bagi dirinya.
Ini merupakan fakta ilmiah. Tapi jangan salah kira bahwa indikator kesenangan itu adalah harta. Kesenangan yang dimaksud disini adalah sisi kejiwaan. Kalau anda miskin tapi anda merasa bahagia, anda kemungkinan berumur panjang. Ini diistilahkan kesejahteraan subjektif oleh para ilmuan. Tapi sebenarnya kalau anda merasa bahagia tapi anda sakit, hal ini tidak bakal membuat hidup anda panjang. Jika kita menonton film, seorang terkena kanker bisa mendadak sehat karena merasa bahagia, di dunia nyata jawabannya bisa ya atau tidak.
Orang yang merasa hidup senang dan sehat secara fisik adalah orang yang hidupnya paling panjang. Survey menunjukkan faktor kebahagiaan ini menambah panjang usia 7.5 hingga 10 tahun. Lagi pula, orang yang bahagia kemungkinan untuk bunuh diri sangat kecil dan anehnya, kemungkinan untuk menjadi korban kecelakaan juga kecil.
Studi yang paling terkenal dalam hal ini adalah studi biarawati. Biarawati yang hidup bahagia rata-rata wafat pada usia 93.5 tahun, sementara yang merasa tidak senang hidup hanya sampai usia rata-rata 86.6 tahun.
Hal ini sebenarnya lumrah kalau anda memandang bahwa jiwa dan raga adalah satu kesatuan. Saat seseorang senang atau sedih, tekanan darah mereka berubah, begitu juga sejumlah faktor fisiologi lainnya.
Penelitian juga mengungkapkan kalau suami yang merasa sedih setelah ditinggal wafat istrinya, kemungkinannya untuk ikut wafat dalam satu bulan pertama dua kali lipat daripada sebelumnya. Istri yang ditinggal suami? Tiga kali lipat!
Aristoteles sudah sejak dulu mengatakan bahwa kebahagiaan adalah tujuan hidup utama manusia. Meskipun sebagain orang sepakat bahwa kenikmatan dapat membahagiakan, namun kenikmatan itu bukanlah kenyataan itu sendiri. Kenikmatan itu tidak berdiri sendiri, tapi menyertai suatu tindakan. Bagi Aristoteles, seseorang dapat menemukan kebahagiaan sebagai tujuan akhir apabila ia menjalankan fungsinya dengan baik. Nilai tertinggi bagi manusia adalah suatu tindakan yang merealisasikan kemampuan atau potensialitas khas manusia. Dan di masa kini, kita menemukan bahwa kebahagiaan berhubungan langsung dengan kesehatan dan usia yang panjang. Apakah anda bahagia?
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar